Jumat, 15 Juni 2012

Penuntun praktikum Ekologi tumbuhan

ACARA I
SATUAN KONSENTRASI LARUTAN
A.  Pendahuluan
Dalam mengerjakan acara-acara praktikum Fisiologi Tumbuhan, hampir tidak pernah lepas dari berbagai macam larutan atau zat kimia lainnya dengan konsentrasi yang berbeda-beda pula. Untuk menyatakan konsentrasi larutan, pada prinsipnya telah dikenal ada empat satuan konsentrasi, yaitu persen (%), ppm (part per million) atau bagian per sejuta, molal (m), dan molar (M).
Persen menunjukan perbandingan antara  harga berat (gram) zat terlarut dalam 100 gram larutan (  w/w). Dapat pula dinyatakan dengan perbandingan antara berat zat terlarut dalam 100 ml larutan (  w/v). Dapat pula sebagai perbadingan antara volume  zat terlarut dengan volume larutan (v/v).
Satuan ppm menyatakan perbadingan  antara satu bagian zat terlarut dalam sejuta bagian larutan. Satu (1) ppm suatu zat adalah 1 mg zat zat ditambah air sampai didapat 1 juta mg (1000 gram) larutan, atau 1 mg zat terlarut dalam 1 liter air.
Molar merupakan jumlah mol zat terlarut dalam air sampai volumenya menjadi 1 liter. Contoh: 1 M glukosa artinya 1 mol glukosa dilarutkan dalam air sampai volumenya menjadi 1liter.
Molal adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram air.
B. Tujuan
Membuat larutan glukosa dan menghitung konsentrasinya dalam satuan %, ppm, molal (m), dan molar (M).
C. Alat dan Bahan
            Alat
Bahan
1. Neraca
2. Gelas kimia 1000 ml
3. Gelas ukur 200 ml
1. Serbuk glukosa
2. Air (akuadestilata)
D. Cara Kerja
      1. Timbang serbuk glukosa seberat 10 gram (w glukosa)
2. Masukkan serbuk glukosa tersebut ke dalam gelas ukur yang sudah diisi dengan 100 ml air
3. Baca volume larutan dalam gelas ukur tersebut (v larutan). Tentukan juga volume serbuk glukosa yang telah digunakan tadi (v glukosa).
4. Timbang gelas ukur yang berisi larutan tersebut untuk menentkan berat air yang dgunakan (w air)
5. Hitung konsentrasi larutan glukosa di atas berdasarkan satuan-satuan sebagai berikut:
      a. % (w/w), dengan rumus: (w glukosa/w air) x 100 %
      b. % (w/v), dengan rumus: (w glukosa/v air) x 100 %
      c. % (v/v), dengan rumus: (v glukosa/v air) x 100 %
                                                          (w glukosa/BM glukosa) 
d. Molal (m), dengan rumus:                                                x 1000
     w air
                                                          (w glukosa/BM glukosa) 
e. Molar (M), dengan rumus:                                                x 1000
v larutan

E. Pertanyaan
1.  Ubahlah satuan pada hasil kerja nomor  5 a di atas ke dalam satuan ppm
2.  Pada langkah nomor 5, cara penentuan (penghitungan) mana yang tidak lazim digunakan dalam bidang Fisiologi Tumuhan?
3.  Jelaskan perbedaan antara konsentrasi dengan dosis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar