Minggu, 24 Juni 2012

tugas pengetahuan lingkunggan


1.      Tujuan untuk belajar pengetahuan lingkungan?
Lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati. Segala yang ada pada lingkungan dapat di manfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi.kita belajar pengetahuan lingkungan bertujuan untuk dapat mengenal dan mengetahui cara memanfaatkan lingkungan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.      Apa pentingnya keanekaragaman hayati?
keanekaragaman hayati secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya.  Keanekaragaman hayati sangat penting untuk kita pelajari karena dengan mengetahui hayati tersebut sangat membantu atau mempermudah kehidupan manusia.
3. Sebut dan jelaskan 3 faktor penyebab kerusakan lingkungan yang merugikan?
a. pemanasan gelobal
Akibat pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah pola curah hujan, makanya jngan heran kalau sewaktu-waktu hujan bisa sangat tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah.
b) Pencemaran Tanah
        Tanah merupakan sumber daya alam (SDA) yang mendukung pertumbuhan tanaman. Ketersediaan zat organik, anorganik, serta mikroorganisme akan menentukan kesuburan tanah. Tanah dapat tercemar dan kehilangan kesuburannya oleh bahan-bahan pencemar (polutan), seperti insektisida, fungisida, herbisida, penggunaan pupuk yang berlebihan, dan limbah industri. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh limbah yang tidak dapat menjadi tanah secara singkat, seperti plastik, kaca, dan styrofoam.
c) Pencemaran udara
Adanya zat pencemar ke udara menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normal dan berpengaruh jelek terhadap semua makhluk hidup. Pada dasarnya ada 2 macam pencemaran udara, yaitu sebagai berikut.
(1) Berasal dari alam,
(2) Akibat kegiatan manusia

4.Bagaimana upaya mengatasi kebutuhan SDA yang menurun derastis yang tidak seimbang dengan pertambahan populasi?
Pada zaman sekarang ini,kebutuhan akan sumber daya alam yang semakin meningkat drastis yang tidak seimbang dengan pertambahan pupulasi. Sebenarnya alam cukup mendukung kehidupan manusia akan tetapi manusia itu sendiri yang merusak alam. Oleh karena itu yang perlu kita ubah adalah cara berpikir manusianya tentang menjaga dan melestarikan alam. Selain itu untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan ini kita dapat mengatasinya dengan memperluas lahan pertanian dan juga dengan program keluarga berencana.
5. Jelaskan keterkaitan vegetasi dengan pencemaran lingkungan?
Secara umum pengaruh pencemaran terhadap tumbuh-tumbuhan adalah karena akumulasi bahan pencemaran yang bersifat racun (phytotoxin) bagi tumbuhan. Bahan pencemar masuk ke dalam jaringan atau organ tumbuhan melalui sistem jaringan vaskuler sampai ke ujung tepi daun atau pucuk dan terakumulasi di berbagai lokasi. Jika polutan tersebut  telah melampaui batas ambang konsentrasi baru kemudian akan berpengarah terhadap jaringan atau organ tertentu, atau terhadap tumbuhan secara keseluruhan. Tumbuhan yang terkena pencemaran akan memperlihatkan penampilan, seperti: tumbuh kerdil dan meranggas, bentuk daun yang tidak normal, absisi daun lebih cepat, perubahan atau kerusakan daun yang mengalami klorosis, nekrosis, layu, bercak-bercak pulih atau coklat dan ujung atau di tepi daun seperti terbakar serta proses pembungaan dan pembuahan yang terhambat.
6. Apa pendapat anda tentang bayi tabung,setuju atau tidak? Dilihat dari segi agama dan iptek!
Dalam segi agama saya tidak setuju dengan adanya bayi tabung karena itu diharamkan,lebih baik mengangkat anak yatim dari pada menggunakan bayi tabung. Tetapi dalam segi IPTEK saya sangat setuju karena dengan adanya bayi tabung itu merupakan suatu solusi bagi keluarga yang tidak mempunyai keturunan(mandul)
7. Mengapa ekologi merupakan dasar pengetahuan lingkungan?
Kata ekologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat tinggal, dan logos yang berarti ilmu atau kajian. Secara umum ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ilmu lingkungan seperti halnya ekologi , mahluk hidup (organime), di pelajari dalam unit populasi. Ekologi merupakan dasar pengetahuan lingkungan karena semua bagian-bagian tentang ekologi merupakan pengetahuan lingkungan.
8. Jelaskan untung dan ruginya menjaga kebersihan lingkungan?
Dengan menjaga kebersihan lingkungan,kita tidak akan merasa rugi, kita akan selalu untung karena apabila lingkungan kita tetap bersih maka hidup kita juga akan bersih dan hati kita akan tetap tenang sesuai dengan kalimat “kebersihan itu setengah dari iman”. Selain itu juga kita terhindar dari penyakit dan bencana alam seperti banjir,tanah longsor dll.




Minggu, 17 Juni 2012

ANGKET PENELITIAN

SURVEY PANDANGAN SISWA TERHADAP IPA




PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda checklistdalamsalah satu kotak  pada statemen 1 s/d 11 berikut :

SOAL
1.    Ilmu pengetahuan alam (IPA) dan teknologi tidak ada hubungannya satu sama lain. (Hubungan antara ilmu pengetahuan alam dan teknologi).

2.    Teknologi mendapat ide dari ilmu pengetahuan alam(IPA) dan ilmu pengetahuan alam(IPA) mendapat proses baru dan instrumen dari teknologi.

3.    Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, akan lebih baik untuk menginvestasikan uang pada penelitian teknologi daripada penelitian ilmiah. (Ilmu pengetahuan, teknologi dan kualitas hidup).

4.    Meskipun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat meningkatkan kualitas hidup di seluruh dunia, ilmu pengetahuan alam (IPA)dan teknologi juga ikut berperan dalam memecahkan permasalah sosial seperti kemiskinan, kriminalitas, pengangguran, over populasi dan ancaman perang nuklir. (Ilmu pengetahuan, teknologi dan masalah sosial).

5.    Para ilmuwan dan ahli teknologi seharusnya diberi kewenangan untuk memutuskan jenis energi apa akan digunakan di masa depan (misalnya nuklir, air, tenaga surya, batu bara, dll), karena para ilmuwan dan ahli teknologi adalah orang yang mengetahui fakta terbaik. (Sosok teknokratis dan demokratis pengambilan keputusan).


6.    Pemerintah seharusnya memberikan dana penelitian hanya kepada ilmuwan yang dapat menunjukkan bahwa penelitian mereka akan meningkatkan kualitas hidup saat ini. (Misi yang berorientasi perspektif).

7.    Pemerintah seharusnya memberikan dana penelitian untuk kegiatan eksplorasi sumber daya alam yang tidak diketahui dan alam semesta.

8.    Masyarakat atau lembaga pemerintah tidak seharusnya memberitahu para ilmuwan tentang masalah apa untuk diselidiki, karena para ilmuwan sendiri adalah pembuat keputusan terbaik dari apa yang perlu diselidiki. (Peran pemerintah dan masyarakat dalam pemilihan masalah penelitian).

9.    Ilmu pengetahuan akan lebih efisien jika pemerintah kita lebih teliti dalam mengontrolnya.

10.    Ilmu pengetahuan akan lebih efisien jika itu independen dari pengaruh geverment.

11.    Iklim politik memiliki pengaruh yang kecil terhadap para ilmuwan karena mereka cukup banyak terisolasi dari masyarakat. (Efek dari iklim politik pada ilmuwan).








Terima kasih atas segala perhatian dan bantuan Anda dalam menjawab angket ini.

Process Lasso v5.1.0.90 Full Patch

Jumat, 15 Juni 2012

Mengapa orang capek


    Pengertian

       Lelah adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa kelelahan berperan dalam menjaga homeostatis tubuh.
Kelelahan (fatigue) merupakan suatu kondisi suatu kondisi yang telah di kenali dalam kehidupan sehari-hari. Istilah kelelahan pada umumnya mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun ini bukan merupakan satu-satunya gejala.
    Materi Ilmiah

1.      Macam Kelelahan
Kelelahan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
a.       Kelelahan otot (muscular fatigue)
b.      Kelelahan umum (general fatigue)
Kedua bentuk kelelahan ini muncul daroi proses fisiologis yan berbeda. Kelelahan otot ditunjukkan melalui gejala sakit nyeri, seperti ketegangan otot dan sakit nyeri, seperti ketegangan otot dan sakit disekitar sendi, sedangkan kelelahan umum dapat terlihat pada munculnya sejumlah keluhan yang berupa perasaan lamban dan keengganan beraktivitas.

a.       Kelelahan Otot (Muscular fatigue)

Kelelahan otot adalah suatu keadaan saat otot tidak dapat berkontraksi secara cepat dan kuat atau bahkan tidak dapat berkontraksi sama sekali. Kelelahan otot umumya terjadi pada seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang padat setiap saat. Gejala kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak dari luar (external signs).
v Faktor Penyebab Kelelahan Otot
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelelahan otot. Diantaranya adalah:
-  Pengosongan ATP
ATP merupakan sumber energi kontraksi otot dan PC untuk resintesa protein secepatnya. Jika ATP dan PC digunakan untuk kontraksi terus maka terjadi pengosongan fosfagen intraselular sehingga mengakibatkan kelelahan. Selain itu ada peningkatan konsentrasi ion H+ di dalam intraselular yang diakibatkan penumpukan asam laktat.
-   Pengosongan simpanan glikogen otot
Pengosongan glikogen terjadi karena proses latihan yang lama (30 menit – 4 jam). Karena pengosongan glikogen demikian hebat, maka menyebabkan kelelahan kontraktil.
 -     Akumulasi asam laktat
Akumulasi asam laktat akan menumpuk di otot dan di pembuluh darah. Menyebabkan konsentrasi H+ meningkat dan pH menurun. Ion H+ menghalangi proses eksitasi, yaitu menurunnya Ca2+ yang dikeluarkan dari retikulum sarkoplasmik. Ion H+ juga mengganggu kapasitas mengikat Ca2+ oleh troponin. Ion H+ juga akan menghambat kegiatan fosfo-fruktokinase.

Ø  Teori –teori yang berkaitan dengan kelelahan

Konsep kelelahan merupakan reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex cerebri yang dipengaruhi oleh dua sistem penghambat (inhibisi dan sistem penggerak/aktivasi). Berlaku dua teori tentang kelelahan otot, yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat.

1.   Teori Kimia
Secara teori kimia bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sistem metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder.
2.   Teori syaraf pusat
Bahwa perubahan kimia hanya penunjang proses, yang mengakibatkan dihantarkannya rangsangan syaraf oleh syaraf sensosrik ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial gerakan pada sel syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi ini akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Kondisi dinamis dari pekerjaan akan meningkatkan sirkulasi darah yang juga mengirimkan zat-zat makanan bagi otot dan mengusir asam laktat.
Karena suasana kerja dengan otot statis aliran darah akan menurun, maka asam laktat akan terakumulasi dan mengakibatkan kelelahan otot local. Disamping itu juga dikarenakan beban otot yang tidak merata pada jaringan tertentu yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja (performance) seseorang. Kelelahan diatur oleh sentral dari otak. Pada susunan syaraf pusat, terdapat sistem aktivasi dan inhibisi. Kedua sistem ini saling mengimbangi tetapi kadang-kadang salah satu daripadanya lebih dominan sesuai dengan kebutuhan. Sistem aktivasi bersifat simpatis, sedang inhibisi adalah parasimpatis.
b.      Kelelahan Umum (general fatigue)
Kelelahan umum merupakan kelelahan yang mencakup aspek subyektif, prilaku dan fisik. Efek sesudah kerja diliputi siklus harian tidur dan keterjagaan, yang disebut nychtermal atau kelelahan circadian. Kelelahan tubuh yang merupakan akibat dari perpanjangan kerja adalah konsekuensi kehabisan persediaan energi tubuh.
Kelelahan umum dapat berhubungan erat dengan gula darah. Selain itu lelah dapat menjadi salah satu gejala bagi suatu penyakit karena menurunnya kadar gula darah seseorang, yang dikenal dengan hipoglikemia. Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah diatur oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah. Apabila level gula darah meningkat, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis, yang mengurangi level gula darah.
v  Faktor Penyebab Kelelahan umum (general fatigue)
1.      Tidak cukup tidur
Umumnya orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam sehari untuk tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan cepat lelah.
2.      Kekurangan energi
Porsi makan yang sedikit dapat menyebabkan kelelahan, namun menyantap makan yang salah juga dapat berakibat tidak baik bagi kesehatan. Diet seimbang dan pola makan teratur dapat membantu menjaga stabilitas gula darah dan mencegah timbulnya rasa lelah ketika gula darah menurun.
3.      Anemia
 Anemia merupakan penyebab utama kelelahan bagi wanita pada umumnya. Mengeluarkan darah selama menstruasi dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Sel-sel darah merah sangat diperlukan tubuh karena mereka membawa oksigen ke jaringan dan organ, terutama otak.
4.      Depresi
Banyak yang berpikir depresi hanyalah gangguan emosi. Namun, ternyata hal ini juga berhubungan dengan gejala fisik. Salah satu gejala fisik yang paling umum adalah kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan.
5.      Kebanyakan kafein
Mengonsumsi kafein dalam dosis wajar dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Namun, terlalu banyak kafein dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan kejang. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi kafein terlalu banyak juga dapat menyebabkan kelelahan pada beberapa orang.
6.      Penyakit jantung
Jantung yang bekerja dengan tidak baik dapat menyebabkan tubuh mudah lelah walaupun hanya melakukan aktivitas yang ringan.
7.      Diabetes
Penderita diabetes umumnya memiliki kadar gula darah tinggi, tetapi gula darah ini tetap berada dalam aliran darah dan tidak masuk ke dalam sel-sel sehingga tidak dapat diubah menjadi energi. Apabila sel-sel gagal dalam memproduksi energi maka dapat menimbulkan kelelahan karena tubuh membutuhkan sejumlah energi untuk melakukan aktivitas ringan sekalipun.
8.      Dehidrasi
Kelelahan bisa menjadi pertanda bahwa tubuh mengalami dehidrasi. Meskipun tubuh melakukan aktivitas yang ringan, tubuh tetap membutuhkan air untuk bekerja dengan baik dan tetap tenang. Tanda-tanda orang dehidrasi ialah kehausan.
2.      Proses Biokomia
Proses metabolisme tubuh ketika melakukan aktivitas yang lebih berat membuat tubuh tidak bisa lagi hanya mengandalkan pasokan oksigen tapi juga proses biokimia. Proses biokimia ini menghasilkan asam laktat yang kemudian memasuki aliran darah. Penumpukan asam laktat ini akan membuat tubuh merasa lelah. Proses biokimia yang terjadi antara kelelahan otot dan kelelahan umum sangat berbeda. Di bawah ini akan di jelaskan mekanisme yang berlangsung sehingga menimbulkan kelelahan otot dan kelelahan umum:
Ø  Mekanisme Kelelahan Otot
Ketika sebuah otot berkontraksi, dibutuhkan energi untuk melakukankontraksi itu. Energi yang dibutuhkan berasal dari sumber kimia. Dalam halini ATP diubah menjadi ADP, sehingga secara demikian dibebaskan energiuntuk kontraksi otot. Setelah energi tadi terpakai, maka tenaga yang telahdipakai tadi akan diganti dengan cadangan tenaga yang diperoleh dari perubahan glikogen dalam otot menjadi asam laktat. Pada peristiwa inidibebaskan energi, yang kemudian digunakan untuk mengubah ADP menjadiATP lagi. 1/5 dari asam laktat akan dibakar secara aerob untuk menghasilkanenergi yang akan digunakan untuk mengubah sisa dari asam laktat (4/5 bagianlainnya) menjadi glikogen otot lagi. Proses glikogen diubah menjadi asamlaktat terjadi dalam keadaan anaerob. Peristiwa ini dikenal juga dengan sebutan proses Embden-Meyerhoff.
Ø  Mekanisme kelelahan umum:
Ketika terjadi penurunan utilisasi glukosa oleh jaringan (kekurangan energi) dan terjadi peningkatan metabolisme anaerob yang menghasilkan energi lebih sedikit serta penumpukan asam laktat. Dapat pula disebabkan oleh ketosis yang kemudian menyebabkan : asidosis metabolik yaitu keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam. Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida, pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih;penurunan massa otot akibat penguraian protein; glikogen dan osmosis akibat hiperglikemia.
Umumnya seseorang yang sedang mengalami capek atau lelah akan mengantuk. Mengantuk disebabkan oleh menurunnya suplai oksigen pada otak. Hal ini disebabkan karena penurunan insulin yang menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah. Tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) akan mengakibatkan viskositas darah meningkat.Peningkatan viskositas (kekentalan)darah akan menyebabkan penurunan volume plasma.Penurunan volume plasma ini juga berarti bahwa volume darah yang dipompa oleh jantung menurun. Hal ini berdampak pada kurangnya transpor darah ke otak sehingga otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya rasa kantuk. 

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
a.       Lelah atau kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.
b.      Ada dua macam kelelahan yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot adalah suatu keadaan saat otot tidak dapat berkontraksi secara cepat dan kuat atau bahkan tidak dapat berkontraksi sama sekali. Kelelahan otot umumya terjadi pada seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang padat setiap saat. Kelelahan umum merupakan kelelahan yang mencakup aspek subyektif, prilaku dan fisik.  
c.       Kelelahan otot dan kelelahan umum disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda. Faktor penyebab kelelahan otot diantaranya adalah pengosongan ATP, pengosongan simpanan glikogen otot, akumulasi asam laktat. Sedangkan faktor penyebab kelelahan umum adalah tidak cukup tidur, kekurangan energi, depresi, kebanyakan kafein, penyakit jantung, diabetes dan dehidrasi.
d.      Kedua bentuk kelelahan tersebut muncul dari proses fisiologis yan berbeda. Kelelahan otot ditunjukkan melalui gejala sakit nyeri, seperti ketegangan otot dan sakit nyeri, seperti ketegangan otot dan sakit disekitar sendi, sedangkan kelelahan umum dapat terlihat pada munculnya sejumlah keluhan yang berupa perasaan lamban dan keengganan beraktivitas.

Daftar Pustaka

Struktur Ginjal dan Fungsinya

SOAL

  1. Sebut dan jelaskan fungsi dari masing-masing bagian ginjal (unit struktur makro dan mikro)!
  2. Jelaskan proses pembentukan urin!
  3. Jelaskan mekanisme pengendalian sistem urinaria!
  4. Sebut dan jelaskan penyakit/gangguan pada sistem urinaria!
JAWABAN

     1. Struktur Ginjal dan Fungsinya :
             
               a.       Struktur Makro :

                              1)   Jaringan ikat pembungkus menyelubungi ginjal, terdiri dari:
1.      Fasia renal merupakan pembungkus terluar yang mempertahankan posisi organ.
2.      Lemak perirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini membantali ginjal dan mempertahankan ginjal tetap pada posisinya.
3.      Kapsul fibrosa adalah membran halus transparan yang langsung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.
2)   Hilus adalah tingkat cekungan tepi ginjal.
3)   Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena, arteri renalis, saraf, dan limfatik.
4)   Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini berlanjut menjadi dua sampai tiga kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urin pada ginjal. Setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8 sampai 18) kaliks minor.
5)   Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal. Jaringan ini terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar.
1.      Medula terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal. Ujung yang sempit dari tiap piramida, papila, masuk dengan pas dalam kaliks minor dan ditembus oleh mulut duktus pengumpul urin.
2.      Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit struktural dan fungsional ginjal. Korteks terletak di dalam di antara piramida-piramida medula yang bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang mengalir ke dalam duktus pengumpul.
Ø Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal, kolumna yang saling berlekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.
b.      Struktur Mikro
Satu ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. Setiap nefron memiliki satu komponen vaskular (piler) dan satu komponen tubular.
Ø Glomerulus adalah gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda yang disebut kapsula Bowman. Glomerulus dan kapsula Bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel ginjal.
a.    Lapisan viseral kapsula Bowman adalah lapisan internal epitelium. Sel-sel lapisan viseral dimodifikasi menjadi podosit (sel-sel seperti “kaki”) yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar kapiler glomerular.
§ Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerular melalui beberapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang disebut prosesus kaki atau pedikel (“kaki kecil”).
§ Pedikel berinterdigitasi (saling mengunci) dengan prosesus yang sama dari podosit tetangga. Ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi disebut filtration slits (pori-pori dan celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. Setiap pori dilapisi selapis membran tipis yang memungkinkan aliran beberapa molekul dan menahan aliran molekul lainnya.
§ Barier filtrasi glomerular adalah barier jaringan yang memisahkan darah dalam kapiler glomerular dari ruang dalam kapsula Bowman. Barier ini terdiri dari endotelium kapiler, membran dasar (lamina basalis) kapiler, dan filtration slit.
b.   Lapisan parietal kapsula Bowman membentuk tepi luar korpuskel ginjal.
§  Pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus dan arteriola eferen keluar dari glomerulus.
§  Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke tubulus kontortus proksimal.
Ø Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitel kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen.
Ø Ansa Henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa Henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan) dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa Henle.
a.       Nefron korteks terletak di bagiam terluar korteks. Nefron ini memiliki lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula.
b.      Nefron juktamedular terletak di dekat medulla. Nefron ini memiliki lekukan panjang yang menjulur ke dalam piramida medula.
Ø Tubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir nefron.
a.       Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arterio aferen. Bagian tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium.
b.      Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebut sel juktaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk memproduksi rennin.
c.       Macula densa, sel juktaglomerular, dan sel mesangium saling bekerja sama untuk membentuk aparatus juktaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah.
Ø Tubulus dan duktus pengumpul. Karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urin ke dalam kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urin dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih (vesika urinaria).

      2. Proses pembentukan urine


Mula-mula darah yang mengandung air, garam, glukosa, urea, asam amino, dan amonia mengalir ke dalam glomerulus untuk menjalani proses filtrasi. Proses ini terjadi karena adanya tekanan darah akibat pengaruh dari mengembang dan mengkerutnya arteri yang memanjang menuju dan meninggalkan glomerulus. Akhir filtrasi dari glomerulus ditampung di kapsula Bowman dan menghasilkan filtrat glomerulus atau urine primer. Secara normal, setiap hari kapsula Bowman dapat menghasilkan 180 L filtrat glomerulus.
Filtrat glomerulus atau urin primer masih banyak mengandung zat yang diperlukan tubuh antara lain glukosa, garam-garam, dan asam amino. Filtrat glomerulus ini kemudian diangkut oleh tubulus kontortus proksimal. Di tubulus kontortus proksimal zat-zat yang masih berguna direabsorbsi. Seperti asam amino, vitamin, dan beberapa ion yaitu Na+, Cl-, HCO3-, dan K+. Sebagian ion-ion ini diabsorbsi kembali secara transport aktif dan sebagian yang lain secara difusi.
Proses reabsorbsi masih tetap berlanjut seiring dengan mengalirnya filtrat menuju lengkung Henle dan tubulus kontortus distal. Pada umumnya, reabsorbsi zat-zat yang masih berguna bagi tubuh seperti glukosa dan asam amino berlangsung di tubulus renalis. Akan tetapi, apabila konsentrasi zat tersebut dalam darah sudah tinggi, tubulus tidak mampu lagi mengabsorbsi zat-zat tersebut. Apabila hal ini terjadi, maka zat-zat tersebut akan dieksresikan bersama urin.
Selain reabsorbsi, di dalam tubulus juga berlangsung sekresi. Seperti K+, H+, NH4+ disekresi dari darah menuju filtrat. Selain itu, obat-obatan seperti penisilin juga disekresi dari darah. Sekresi ion hidrogen (H+) berfungsi untuk mengatur pH dalam darah. Misalnya jika di dalam darah terlalu asam maka ion hidrogen disekresikan ke dalam urin.
Demikian juga sekresi K+ berfungsi untuk menjaga mekanisme homeostasis. Apabila konsentrasi K+ dalam darah tinggi, dapat menghambat rangsang impuls serta menyebabkan kontraksi otot dan jantung menjadi menurun dan melemah. Oleh karena itu, K+ kemudian disekresikan dari darah menuju tubulus renalis dan dieksresikan bersama urin.
Pada saat terjadi proses reabsorbsi dan sekresi di sepanjang tubulus renalis secara otomatis juga berlangsung pengaturan konsentrasi pada urin. Sebagai contoh, konsentrasi garam diseimbangkan melalui proses reabsorbsi garam. Di bagian lengkung Henle terdapat NaCl dalam konsentrasi yang tinggi. Keberadaan NaCl ini berfungsi agar cairan di lengkung Henle senantiasa dalam keadaan hipertonik. Dinding lengkung Henle descending bersifat permeabel terhadap air, akan tetapi impermeabel untuk Na dan urea. Konsentrasi Na yang tinggi ini menyebabkan filtrat terdorong ke lengkung Henle bagian bawah dan air bergerak keluar secara osmosis.
Di lengkung Henle bagian bawah, permeabilitas dindingnya berubah. Dinding lengkung Henle bagian bawah menjadi permeabel terhadap garam dan impermeabel terhadap air. Keadaan ini mendorong filtrat untuk bergerak ke lengkung Henle ascending.
Air yang bergerak keluar dari lengkung Henle descending dan air yang bergerak masuk di lengkung Henle ascending membuat konsnetrasi filtrat menjadi isotonik. Setelah itu, filtrat terdorong dari tubulus renalis menuju duktus koolektivus. Duktus kolektivus bersifat permeabel terhadap urea. Di sini urea keluar dari filtrat secara difusi. Demikian juga dengan air yangbergerak keluar dari filtrat secara osmosis. Keluarnya air ini menyebabkan konsentrasi urin menjadi tinggi.
Dari duktus kolektivus, urin dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin mengalir ke melalui ureter menuju vesika urianria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urin sementara. Singkatnya dapat dilihat di tabel di bawah ini.
Nama
Proses yang terjadi
Molekul yang diproses
Filtrasi glomerulus
Darah mengalir masuk ke dalam glomerulus dan mengalami filtrasi.
Air, glukosa, asam amino, garam, urea, dan amoniak.
Reabsorbsi di tubulus
Terjadi difusi dan transport aktif molekul-molekul dari tubulus kontortus proksimal ke darah.
Air, glukosa, asam amino, dan garam.
Sekresi di tubulus
Terjadi transport aktif molekul-molekul dari darah ke tubulus kontortus distal.
Amoniak, ion hidrogen, penisilin dan asam urat.
Reabsorbsi air
Terjadi reabsorbsi air di sepanjang tubulus terutama di duktus kolektivus.
Garam (NaCl) dan air.
Ekskresi
Terbentuk urin yang sesungguhnya.
Air, garam, urea, amonium, dan asam urat.
3.      Volume urin yang dihasilkan setiap hari bervariasi dari 600 mL sampai 2.500 mL atau lebih. Jika volume urin tinggi, zat buangan dieksresi dalam larutan encer, hipotonik (hiposmotik) terhadap plasma. Berat jenis urin mendekati berat jenis air (sekitar 1,003). Jika tubuh perlu menahan air, maka urin yang dihasilkan kental sehingga volume urin yang sedikit tetap mengandung jumlah zat buangan yang sama yang harus dikeluarkan. Konsentrasi zat terlarut lebih besar, urin hipertonik (hiperosmotik) terhadap plasma, dan berat jenis uurin lebih tinggi (di atas 1,003).  Pengaturan volume urin dilakukan melalui mekanisme hormonal dan mekanisme pengkonsentrasian urin ginjal.

a.       Mekanisme hormonal
1)      Antidiuretik hormon (ADH) meningkatkan permeabilitas tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus terhadap air sehingga mengakibatkan terjadinya reabsorbsi dan volume urin menjadi sedikit.
a)      Sisi sintesis dan sekresi.
ADH disintesis oleh badan sel saraf dalam nukleus supraoptik hipotalamus dan disimpan dalam serabut saraf hipofisis posterior. ADH kemudian dilepas sesuai impuls yang sampai pada serabut saraf.
b)      Stimulus pada sekresi ADH
                                                              i.      Osmotik
·   Neuron hipotalamus adalah osmoreseptor dan sensitif terhadap perubahan konsentrasi ion natrium, serta zat terlarut lain dalam cairan intraselular yang menyelubunginya.
·   Peningkatan osmolaritas plasma, seperti yang terjadi saat dehidrasi, menstimulasi osmoreseptor untuk mengirim impuls ke kelenjar hipofisis posterior agar melepas ADH. Air diabsorbsi kembali dari tubulus ginjal sehingga dihasilkan urin kental dengan volume sedikit.
·   Penurunan osmolaritas plasma mengakibatkan berkurangnya sekresi ADH, berkurangnya reabsorbsi air dari ginjal, dan produksi urin encer yang banyak.
                                                            ii.      Volume dan tekanan darah.
Baroreseptor dalam pembuluh darah (di vena, atrium kanan dan kiri, pembuluh pulmonary, sinus karotid, dan lengkung aorta) memantau volume darah dan tekanan darah. Penurunan volume dan tekanan darah meningkatkan sekresi ADH; peningkatan volume dan tekanan darah menurunkan sekresi ADH.
                                                          iii.      Faktor lain
Nyeri, kecemasan, olah raga, analgesik narkotik, dan barbiturat meningkatkan sekresi ADH. Alkohol menurunkan sekresi ADH.
2)      Aldosteron
Aldosteron adalah hormon steroid yang disekresi oleh sel-sel korteks kelenjar adrenal. Hormon ini bekerja pada tubulus distal dan duktus pengumpul untuk meningkatkan absorbsi aktif ion natrium dan sekresi aktif ion kalium.

b.      Sistem arus bolak-balik dalam ansa Henle dan vasa rekta memungkinkan terjadinya reabsorbsi osmotik air dari tubulus dan duktus kolektivus ke dalam cairan interstisial medularis yang lebih kental di bawah pengaruh ADH. Reabsorbsi air memungkinkan tubuh untuk menahan air sehingga urin yang dieksresikan lebih kental dibandingkan cairan tubuh normal.
4.      Penyakit dan gangguan pada sistem urinaria

a.       Sistitis adalah inflamasi kandung kemih. Inflamasi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri (biasanya Escherichia coli) yang menyebar dari uretra atau karena respon alergi atau akibat iritasi mekanik pada kandung kemih. Gejalanya adalah serih berkemih dan nyeri (disuria) yang disertai darah dalam urin (hematuria).
b.      Glomerulonefritis adalah inflamasi nefron, terutama pada glomerulus.
1)      Glomerulonefritis akut sering terjadi akibat respon imun terhadap toksin bakteri tertentu (kelompok Streptococcus beta A).
2)      Glomerulonefritis kronis tidak hanya merusak glomerulus tetapi juga tubulus. Inflamasi ini mungkin terjadi karena infeksi bakteri Streptococcus, tetapi dapat juga diakibatkan oleh penyakit sistemik lain (akibat sekunder) atau karena glomerulonefritis akut.
c.       Pielonefritis adalah inflamasi ginjal dan pelvis ginjal akibat infeksi bakteri. Inflamasi dapat berawal di traktus urinaria bawah (kandung kemih) dan menyebar ke ureter, atau karena infeksi yang dibawa darah dan limfe ke ginjal. Obstruksi traktus urinaria terjadi akibat pembesaran kelenjar prostat, batu ginjal, atau defek congenital yang memicu terjadinya pielonefritis.
d.      Batu ginjal (kalkuli urinaria) terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat, atau sistein. Misalnya hipersekresi parathormon dari kelenjar paratiroid meningkatkan kadar kalsium dalam darah sehingga terjadi pengendapan kalsium dalam ginjal dan lama-kelamaan menjadi batu ginjal. Batu-batu kecil dapat mengalir bersama urin; batu yang lebih besar akan tersangkut dalam ureter dan menyebabkan rasa nyeri yang tajam (kolik ginjal) yang menyebar dari ginjal ke selangkangan.
e.       Gagal ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal. Hal ini mengakibatkan terjadinya retensi garam, air, zat buangan nitrogen (urea dan kreatinin) dan penurunan drastis volume urin (oliguria). Melalui pengobatan terhadap kondisi penyebab gagal ginjal, maka prognosisnya membaik. Gagal ginjal yang tidak diobati dapat mengakibatkan penghentian total fungsi ginjal dan kematian.
1)      Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan biasanya berhasil diobati. Penyakit ini ditandai dengan oliguria mendadak yang diikuti dengan penghentian produksi urin (anuria) secara total. Hal ini disebabkan oleh penurunan aliran darah ke ginjal akibat trauma atau cedera, glomerulonefritis akut, hemoragi, transfusi darah yang tidak cocok, atau dehidrasi berat.
2)      Gagal ginjal kronis adalah kondisi progresif parah karena penyakit yang mengakibatkan kerusakan parenkim ginjal, seperti glomerulonefritis kronis atau pielonefritis, trauma atau diabetes nefropati akibat diabetes melitus. Penyakit ini diobati melalui hemodialisis (“ginjal buatan”) atau transplantasi ginjal.
f.       Diabetes Melitus (Glukosuria) terjadi apabila di dalam urin ditemukan adanya glukosa. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah sehingga nefron tidak mampu menyerap kelebihan glukosa tersebut. Tingginya kadar glukosa dalam tubuh diakibatkan oleh kekurangan hormon insulin.
g.      Diabetes Insipidus
h.      Albuminuria terjadi apabila di dalam urin terdapat protein albumin.
i.        Uremia apabila di dalam urin terdapat urea dan asam urat. Terjadi akibat nefritis (radang/rusaknya glomerulus akibat infeksi bakteri Streptococcus). Infeksi ini dapat menyebabkan urea masuk kembali ke dalam darah dan menyebabkan uremia, dan apabila reabsorbsi air terganggu akan mengakibatkan edema atau pembengkakan kaki akibat terjadinya penimbunan air.
j.        Hematuria terjadi apabila terjadi peradangan dan luka di daerah kandung kemih sehingga darah terbawa keluar oleh urin. Ini biasanya disebabkan oleh gesekan antara batu ginjal dan dinding pada kandung kemih.
k.      Hidronefrosis adalah keadaan membesarnya ukuran ginjal dari ukuran normalnya akibat dari tersumbatnya aliran urin di ureter oleh batu ginjal sehingga lebih banyak urin yang tertampung di dalam ginjal.