Jumat, 15 Juni 2012

ACARA XII PENGARUH KINETIN TERHADAP PROSES PENUAAN TUMBUHAN

A.  Pendahuluan
Tumbuhan dan bagian-bagiannya  sejak dari perkecambahannya tumbuh dan berkembang terus-menerus sampai akhirnya ia mati. Akhir dari proses pertumbuhan dan perkembangan , ari dewasa sampai hilangnya pengorganisasian  dan fungsi pada tumbuhan dikenal dengan istilah senesen atau penuaan.
Penuaan berjalan dengan terjadinya penyusutan sturktur  dan rusaknya  membran subseluler. Masih dalam dugaan, bahwa vakuola  bertindak  sebagai lisosom mengeluarkan  enzim  hidrolitik  yang mencerna materi sel  yang tidak diperlukan lagi. Perubahan yang jelas  terjadi pada tumbuhan  atau bagiannya yang mengalami  penuaan adalah  berkurangnya DNA, RNA, protein, ion-ion anorganik, dan berbagai macam nutrien organik. Bahkan kemampuan  berfotosintesis jauh berkurang dibanding sebelumnya, sehingga semakin mempercepat  proses penuaan  karena menurunnya  suplai kebutuhan yang terpenuhi dari hasil fotosintesis.
Proses penuaan pada tumbuhan atau suatu organ tumbuhan erat sekali hubungannya dengan ada atau tidak adanya suatu zat pengatur tumbuh  pada jaringan suatu organ tumuhan tersebut. Terjadinya degradasi klorofil  merupakan  salah satu indikator  yang jelas terhadap terjadinya  penuaan , terutama pada organ-organ  yang menandung klorofil seperti daun. Untuk mengetahui  terjadinya degradasi  klorofil dapat dilihat dari konsentrasi klorofil sebagai parameternya.
Beberapa zat pengatur tumbuh ada yang bersifat menghambat proses penuaan, tetapi ada juga yang mempercepatnya. Sitokinin diketahui dapat menghambat atau memperlambat proses penuaan. Sampai sekaang  belum diketahui  dengan pasti cara  kerja sitokinin dalam penghambat proses penuaan ini, namun diduga , bahwa stokinin  menyebabkan terjadinya  mobilisasi nutrien organik  dan anorganik  menuju di mana sitokinin berada.
Tidak semua tumbuhan memberikan respon  yang sama  terhadap  hormon  atau zat pengatur tumbuh . Sitokinin, lebih efektif  menahan penuaan  pada tumbuhan basah (herba), seperti bayam dan rerumputan. Giberelin  efektif  menahan penuaan pada tumbuhan berkayu seperti Taraxacum officinale dan Fraxinus sp. Auksin  (IAA dan 2,4-D) menghalangi  senesen  dengan konsentrasi efektif yang berbeda-beda menurut variasi jenis tumbuhan.  Etilen adalah hormon yang dapat merangsang  kuat senesen  tumbuhan  tertentu atau pada banyak jaringan. Demikian pula, dengan zat pengatur tumbuh  lainnya, dapat merangsang proses penuaan  pada jenis  tumbuhan tertentu, tetapi dapat  sebaliknya (menghambat penuaan) pada jenis tumbuhan yang lain.  Terlepas  dari faktor jenis hormon atau zat pengatur tumbuh, konsentrasi masing-masing  zat tersebut juga dapat berpengaruh pada cepat atau lambatnya proses penuaan tumbuhan.
B.  Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kinetin (berbagai konsentrasi) terhadap proses penuaan suatu tumbuhan.
C. Alat dan Bahan
1. Cawan petri  (10)
2. Pipet tetes  
3. Kartas saring
4. Aluminium foil
5. Mortil
6. Penyaring Buchner
7. Spektrofotometer dan cuvet
8. Gunting atau alat bor gabus
 9. Larutan kinetin:
      0,05 ppm; 0,5 ppm; 5 ppm; dan
      50 ppm
10. Alkohol 95%
11. 2,4-dinitrofenol 12,5 ppm
12. Akuades
13. Tanaman di kebun
D.  Cara kerja
1. Pilih dan ambil daun tanaman yang kena cukup cahaya matahari .
2.  Siapkan 10 cawan petri  dan susunlah dalam 5 kelompok
3.  Isilah setiap cawan petri dengan kinetin sebanyak 5 ml dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Ada satu cawan petri yang hanya diisi dengan akuades.
4. Buatlah potongan daun dengan diameter 1 cm dengan menggunakan alat pengebor gabus.
5. Masukkan 10 potongan daun ke dalam setiap cawan petri, kemudian tutuplah dengan kertas yang telah dibasahi dan tutup lagi dengan kertas aluminium foil
6. Biarkan selama satu minggu
7. Ukurlah kadar klorofil sisa daun yang dipakai pada percobaan ini dengan menggunakan spektrofometer, sebagai kadar klorofil awal.
8. Setelah satu minggu, ukurlah kadar klorofil daun yang diperlakukan  tersebut di atas dengan spektrofotometer, sebagai kadar klorofil setelah perlakuan.
E.  Pertanyaan
1. Sebutkan faktor luar apa saja yang dapat menghambat proses penuaan (senesen) tumbuhan pada umumnya
2. Jelaskan mekanisme kerja kinetin dalam mempengaruhi proses senese tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Noggle, G.R. & Fritz, G.J. (1991). Introductory Plant Physiology. Prentice-Hall of India, New Delhi.
Salisbury, F.B. & Ross, C.W. (1991). Plant Physiology. 4th ed. Wadsworth Publishing Company Belmont. California.
Sasmitamihardja, D. (1990). Penuntun Praktikum Fiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi  FMIPA Institut Teknologi Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar