A.
Pendahuluan
Fotosintesis
merupakan proses pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia. Energi kiimia
ini selain digunakan untuk keperluan tumbhan itu sendiri juga merupakan sumber
energi bagi organisme lain. Oleh karena itu, kloroplas merupakan pabrik bahan
kimia yang mensuplai semua materi organik bagi organisme hidup.
Ada dua
tahap dalam proses fotosintesis, yakni reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi
terang melibakan proses fotolisis air dengan bantuan energi cahaya dan klorofil. Cahaya yang berupa gelombang
elektromagnetik (photon) ditangkap oleh antena yang diteruskan ke pusat reaksi
P700, yang menyebabkan elektron
tereksitasi pada tingkat energi yang tinggi. Elektron ini selanjunya akan
ditangkap oleh aseptor primer dan diteruskan ke feredoksin, plastokuinon,
kompleks sitokrom, plastosianin dan kembali ke pusat rekasi P700, pada fotofosforilasi siklik.
Pada fotofosforilasi non-siklik,
elektron yang tereksitasi pada pusat reaksi P700, akan diterima oleh aseptor primer
diteruskan ke feredoksin dilanjutkan ke
NADP+
untuk membentuk NADPH dengan penambahan
ion H+ oleh NADP+ reduktase. Kekosongan elektron pada
pusat reaksi P700 ini
diisi oleh elektron dari fotosistem II.
Sedangkan kekosongan elektron pada fotosisem II diisi oleh elektron dari
hasil pemecahan air oleh klorofil dengan bantuan cahaya matahari. Dalam
proses transpor elektron tersebut terjadi penurunan tingkat
energi elektron, yang digunakan untuk
mementuk ATP dan NADPH. ATP dan ANDPH yang terbentuk kemudian digunakan untuk membentuk gula pada reaksi
gelap.
Dengan
demikian, dalam proses fotosintesis selalu terjadi pelepasan elektron. DCPIP
(1,3 – dichlorophenol indophenol) adalah senyawa indikator untuk mengukur laju
fotosintesis. DCPIP berwarna biru dalam keadaan teroksidasi. Warna tersebut
akan hilang dalam keadaan tereduksi, yakni dengan adanya penambahan elektron.
Kloroplas bila ditambahkan DCPIP teroksidasi akan berwarna biru tua. Ketika
fotosintesis telah berlangsung, elektron dilepaskan, maka warna biru akan
memudar, bahkan akan hilang dan kloroplas kembali berwarna hijau. Derajat
kebiruan warna tersebut dapat diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Laju
fotosintesis selajan dengan hilangnya derajat kebiruan warna tersebut.
B.
Tujuan
Mengukur laju fotosintesis dalam koroplas
C.
Alat dan Bahan
1.
Spektrofotometer dan cuvet
2. Tabung reaksi
3. Gunting atau pisau
4. Penggerus atau mortal
5. Gelas kimia
6. Tabung sentrigasi
7. Alat centrifuge
8. Termometer
9. Lemari es
10.
Water bath
|
11.
Sumber cahaya
12.
Kain katun
13. Kertas tissue dan kertas saring
14. Air dan es batu
15. Daun kangkung segar
16. Aluminium foil
17. KCl dan buffer phosphate
18.
Prophylene glycol
19.
DCPIP
(1,3-dichlorophenol
indophenol)
|
D.
Cara Kerja
D1. Persiapan
1. Timbang 15 helai daun kangkung segar, cuci dalam air
dingin dan keringkan dengan menggunakan kertas saring.
2. Potong-potong
daun tadi menjadi berukuran kecil-kecil
dengan menggunakan gunting atau
pisau.
3. Gerus
potongan daun tersebut dalam mortal yang sebelumnya telah didinginkan dalam
lemari es dan penggerusan uga dilakukan dalam kondisi dingin.
4. Tambahkan 25 ml medium penggerus.
5. saring
suspensi tersebut dengan selembar kain katun ke dalam gelas kimia yang dipendam
dalam es, peras perlahan kain katun tersebut.
6. Pindahkan 200 gram supernatan tersebut ke
dalam dua tabung sentigasi dingin dan lakukan centrifuge pada suhu 4oC
selama 5 menit.
7. Pindahkan supernatan tersebut ke dalam dua
tabung sentrigasi dingin dan lakukan lagi centrifuge pada suhu 4oC selama 10 menit.
Kloroplas adalah bagian yang berbentuk pellet.
8. Buanglah supernatannya, dan letakkan tabung
berisi kloroplas dalam es.
9. Tambahkan 7,5 ml prophylen glycol dingin untuk setiap
tabung, kocok perlahan-lahan sehingga
suspensi merata.
10. Tuangkan kedua suspensi tersebut ke dalam
tabung yang lebih besar , tutuplah mulut
tabung tersebut, dan bungkuslah dengan kertas aluminium foil kemudian simpan
dalam es di tempat gelap, lalu biarkan semalam.
D2. Pengukuran Laju Fotosintesis
1. Ambil 2 ml larutan kloroplas dan tempatkan
dalam water bath selama 10 menit untuk
mematikan kloroplas.
2. Bubuhkan
label pada ketiga tabung spektrofotometer dengan model tabel
eksperimenal sebagai berikut:
Nomor Tabung
|
Buffer phosphate
67 mM; pH 6,5
(ml)
|
0,5 KCl
(ml)
|
Kloroplas
(ml)
|
Kloroplas
Rebus
(ml)
|
Kontrol
|
3,75
|
0,5
|
-
|
0,5
|
2
|
3,75
|
0,5
|
0,5
|
-
|
3
|
3,75
|
0,5
|
0,5
|
-
|
Catatan: Resuspensi kloroplas dapat dilakukan dengan cara membalikkan
tabung pelan-pelan.
3.
Stel panjang gelombang spektrofotometer
pada panjang gelombang 660 nm.
4.
Set spektrofotometer pada posisi nol
dengan tabung kontrol.
5.
Tambahkan 0,75 ml DCPIP 0,01% pada tabung 2, kocok perlahan, segera baca
absorbannya pada spektrofotometer. Letakkan tabung tersebut dalam gelas kimia berjarak 10 cm dari sumber cahaya 25 W, catat
waktu sejak penyinarannya.
6.
Tambahkan 0,017% DCPIP ke dalam tabung 3, kocok perlahan dan segera baca
absorbannya pada spektrofotometer.
Letakkan tabung tersebut pada tempat gelap, catat waktu sejak mulai
penempatannya.
7.
Baca absorbansinya pada spektrofotometer
setiap 5 menit dan kembalikan pada tempat semula hingga tidak ada perubahan absorbansi pada
tabung 3.
8. Setiap eksperimen dilakukan duplo
9. Plotkanlah laju fotosintesis dari dua tabung tersebut.
Pengembangan: Variasikan panjan gelombang, intensitas cahaya
dan konsentrasi kloroplas yang digunakan.
E. Pertanyaan
1.
Tuliskan ringkasan persamaan reaksi fotosintesis
2.
Uraikan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi laju
fotosintesis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar