A.
Pendahuluan
Tanah
merupakan media yang sangat penting bagi tumbuhan, karena di samping sebagai
penyangga berdirnya tumbuhan, juga sebagai sumber mineral, bahan organik yang
sangat diperlukan tumbuhan, dan air yang merupakan kebutuhan vital tumbuhan.
Air adalah salah satu komponen penting dalam tanah yang dapat menentukan suatu
tumbuhan dapat tumbuh dengan atau sebaliknya. Air mutlak diperlukan oleh
tumbuhan dan diperoleh dari dalam tanah.
Kandungan
atau kadar air dalam tanah dapat ditentukan
atau diukur dengan berbagai macam parameter. Sedangkan hubungan tanah
dengan air dapat diukur dengan cara
pengamatan gerak kapiler air pada tanah dan kadar air tanah pada kapasitas
lapang.
Di
dalam tanah, air terikat dengan daya
absorpsi atau tekanan hidrostatik. Air dapat meningalkan tanah dengan
penguapan, gravitasi atau diabsorpsi oleh akar tumbuhan. Karena
penyerapan air
oleh akar tumbuhan terjadi melalui
proses osmosis, maka potensial air tanah merupakan faktor penting
dalam hubungan tumbuhan dengan air tanah.
B.
Tujuan
1. Menetahui dan mengukur gerak kapiler pada tanah
2. Mengetahui dan mengukur kadar air tanah pada
kapasitas lapang
C.
Alat dan Bahan
C1. Gerak Kapiler pada Tanah
1. Pipa gelas berdiameter 3 cm dan
panjang 1 m (3) dan 0,5 m (3)
2. Contoh tanah tiga macam (pasir,
lempung, dan tanah liat)
3. Kain kasa
4. Gelas piala (3)
5. Statif dan klemnya
|
D.
Cara Kerja
D1. Gerak Air Kapiler pada Tanah
1. Keringkan
ke tiga macam tanah (pasir,lempung an liat), kemudian hancurkan dan ayaklah
2. Masukkan
masing-masing tanah tersebut ke dalam pipa gelas sampai hampir penuh
3. Tutuplah
bagian bawah pipa gelas dengan kain kasa
4. Masukkan
masing-masing pipa gelas yang berisi tanah tadi ke dalam gelas piala yang
berisi air. Gunakan statif untuk menyangga pipa gelas tadi dan usahakan berdiri
tegak.
5. Amatilah
kenaikan air kapiler pada masing-masing pipa gelas untuk tipe (macam) tanah
yang berbeda.
6. Ukurlah tinggi air kapiler pada masing-masing
pipa gelas (tipe tanah yang berbeda)
7. Usahakan
selama percobaan tinggi air dalam gelas tetap sama (perlu dikontrol tiap hari
untuk meambahkan lagi air)
Tabel pengamatan dapat dibuat seperti
contoh sebagai berikut:
No.
|
Macam Tanah
|
Ketinggian Air kapiler
|
1.
|
Pasir
|
|
2.
|
Lempung
|
|
3.
|
Liat
|
|
D2. Kadar Air Tanah pada
Kapasitas Lapang
1. Keringkan
ke tiga macam tanah (pasir,lempung an liat), kemudian hancurkan dan ayaklah
2. Tutuplah
bagian bawah pipa gelas dan masukkan ke tiga contoh tanah masing-masing ke
dalam pipa gelas sampai setinggi 8 hingga 10 cm dari bagian atas gelas.
3. Tutuplah
permukaan tanah dengan kapas setebal 0,5 – 1 cm
4. Pasanglah pipa gelas dengan tegak pada statif
5. Tuangkan air secukupnya pada bagian atas pipa
gelas dan ditutup dengan penutup longgar
6. Biarkan
air mersap ke dalam tanah
7. Amati setiap hari dan ukur serta catatlah
pertambahan tanah basah setiap hari sampai batas basah tidak turun lagi
8. Bila batas
basah tanah sudah tidak turun lagi,
ambillah sebagian tanah dan timbanglah sebagai berat basah.
9. Setelah
ditimbang berat basahnya, tanah contoh tadi dikeringkan dalam oven, kemudian
timbanglah berat keringnya.
Berat
yang hilang adalah air yang terkandung oleh tanah tersebut.
Tabel pengamatan dapat dibuat seperti
contoh sebagai berikut:
No.
|
Macam Tanah
|
Berat Basah (gram)
|
Berat Kering (gram)
|
1.
|
Pasir
|
|
|
2.
|
Lempung
|
|
|
3.
|
Liat
|
|
|
E. Pertanyaan
1. Terangkan
pengaruh kelas pertikel tanah terhadap kapilaritas air tanah tersebut
2. Jelaskan
pengaruh kelas petikel tanah terhadap
hubungan antara potensial air tanah dan kapasitas lapang tanah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar