A.
Pendahuluan
Salah
satu ciri utama tumbuhan sebagai organisme hidup adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbhan terlebih dahulu diawali oleh perkecambahan
biji. Biji tumbuhan berkecambah, kemudian tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, demikian pula
dengan perkecambahan biji. Zat pengatur
tumbuh dan perkembangan pada tumbuhan adalah meliputi hormon. Hormon sebagai
zat pengatur tumbuh dihasilkan atau disintesis
oleh tumbuhan pada bagian
tertentu dari tumbuhan tersebut,
kemudian diangkut ke tempat lain pda
tumbuhan tersebut. Untuk selajutnya, hormon tersebut bekerja melalui cara yang
khsusus pada konsenrasi yang rendah
untuk mengatur suatu pertumbuhan dan perkembangan atau tahap metabolisme
tetentu.
Beberapa
kelompok hormon yang telah diketahui adalah auksin, giberelin, sitokinin,
etilen, dan asam absisat (ABA). Beberapa diantaranya bersifat merangsang suatu
pertumbuhan atau perkembangan (promotor), sedangkan yang lainnya sebagai penghambat (inhibitor)
suatu proses. Ke lima macam zat pengatur
tumbuh tadi adalah termasuk hormon alami. Zat kimia yang sengaja dibuat oleh
manusia yang menyerupai hormon juga disebut zat pengatur tumbuh sintetetis.
Auksin,
zat pengatur tumbuh ini dapat mempengaruhi perpanjangan sel dan efek ini dapat
diamai pada pengaruhnya terhadap perpanjangan koleoptil. Giberelin dapat
merangang pembelahan sel dan efek ini dapat diamati pada efek pemberiannya yang
menyebabkan perpanjangan ruas yang berlebihan pada tanaman padi. Sitokinin,
diketahui penting untuk merangsang
pembelahan sel juga dan efeknya sering
diamati pada kultur sel yang diisolasi dari bagian. Etilen dapat merangsang
penuaan daun dan mempercepAt matengnya
buah. Zat pengatur tumbuh lainnya, seperti kaumarin adalah termasuk kategori
sebagai zat penghambat, sedangkan 2,4 – D, urea dan tiourea sebagai perangsang
suatu pertumbuhan.
B.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh berbagai zat pengatur tumbuh terhadap perkecambahan
biji Lactuca sativa.
C.
Alat dan Bahan
1. Cawan petri (6)
2. Pipet tetes (6)
3. Kartas saring
4. Coumarin 0,5 ppm
5. 2,4 –D 7,0 ppm
|
6. Urea 12,5 ppm
7. Thiourea 12,5 ppm
8. 2,4-dinitrofenol 12,5 ppm
9. Akuades
10. Biji Lactuca sativa
|
D.
Cara Kerja
1. Isilah
ke enam cawan petri yang alasnya telah dilapisi kertas saring masing-masing
dengan 5 ml larutan zat pegatur tumbuh (Setiap cawan petri diisi dengan satu
jenis zat pengatur tumbuh, masing-masing dengan menngunakan pipet yang
berbeda).
2. Masukkan 40 biji Lactuca sativa pada setiap cawan petri tadi (aturlah tata letak biji-biji itu dengan
menggunakan pinset bersih agar tidak tumpang tindih).
3. Simpanlah cawan percobaan tadi di tempat yang
gelap.
4.
Amati setiap hari selama satu minggu dan catatlah jumlah biji yang berkecambah
setiap harina.
5.
Hitunglah prosentase jumlah biji yang berkecambah pada masing-masing perlakuan.
6.
Bandingkan hasil pengamatan antar perlakuan tersebut.
E.
Pertanyaan
1.
Jelaskan mengapa dalam percobaan tersebut Anda tidak menggunakan nutrisi
tambahan dalam media perkecambahan?
2. Terangkan mekanisme (kerja) faktor pengatur
tumbuh dalam menginisiasi perkecambahan biji suatu tanaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar