Jumat, 15 Juni 2012

ACARA XI PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERKECAMBAHAN

A.  Pendahuluan
Salah satu ciri utama tumbuhan sebagai organisme hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan tumbhan terlebih dahulu diawali oleh perkecambahan biji. Biji tumbuhan berkecambah, kemudian tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, demikian pula dengan  perkecambahan biji. Zat pengatur tumbuh dan perkembangan pada tumbuhan adalah meliputi hormon. Hormon sebagai zat pengatur tumbuh dihasilkan atau disintesis  oleh tumbuhan  pada bagian tertentu  dari tumbuhan tersebut, kemudian diangkut  ke tempat lain pda tumbuhan tersebut. Untuk selajutnya, hormon tersebut bekerja melalui cara yang khsusus  pada konsenrasi yang rendah untuk mengatur suatu pertumbuhan dan perkembangan atau tahap metabolisme tetentu.
Beberapa kelompok hormon yang telah diketahui adalah auksin, giberelin, sitokinin, etilen, dan asam absisat (ABA). Beberapa diantaranya bersifat merangsang suatu pertumbuhan atau perkembangan (promotor), sedangkan  yang lainnya sebagai penghambat (inhibitor) suatu proses. Ke lima  macam zat pengatur tumbuh tadi adalah termasuk hormon alami. Zat kimia yang sengaja dibuat oleh manusia yang menyerupai hormon juga disebut zat pengatur tumbuh sintetetis.
Auksin, zat pengatur tumbuh ini dapat mempengaruhi perpanjangan sel dan efek ini dapat diamai pada pengaruhnya terhadap perpanjangan koleoptil. Giberelin dapat merangang pembelahan sel dan efek ini dapat diamati pada efek pemberiannya yang menyebabkan perpanjangan ruas yang berlebihan pada tanaman padi. Sitokinin, diketahui penting  untuk merangsang pembelahan  sel juga dan efeknya sering diamati pada kultur sel yang diisolasi dari bagian. Etilen dapat merangsang penuaan daun dan mempercepAt  matengnya buah. Zat pengatur tumbuh lainnya, seperti kaumarin adalah termasuk kategori sebagai zat penghambat, sedangkan 2,4 – D, urea dan tiourea sebagai perangsang suatu pertumbuhan.
B.  Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai zat pengatur tumbuh terhadap perkecambahan biji Lactuca sativa.
C. Alat dan Bahan
1. Cawan petri (6)
2. Pipet tetes (6)
3. Kartas saring
4. Coumarin 0,5 ppm
5. 2,4 –D 7,0 ppm
6. Urea 12,5 ppm
 7. Thiourea 12,5 ppm
 8. 2,4-dinitrofenol 12,5 ppm
 9. Akuades
10. Biji Lactuca sativa
D.  Cara Kerja
1. Isilah ke enam cawan petri yang alasnya telah dilapisi kertas saring masing-masing dengan 5 ml larutan zat pegatur tumbuh (Setiap cawan petri diisi dengan satu jenis zat pengatur tumbuh, masing-masing dengan menngunakan pipet yang berbeda).
2.  Masukkan 40 biji Lactuca sativa pada setiap cawan petri tadi  (aturlah tata letak biji-biji itu dengan menggunakan pinset bersih agar tidak tumpang tindih).
3.  Simpanlah cawan percobaan tadi di tempat yang gelap.
4. Amati setiap hari selama satu minggu dan catatlah jumlah biji yang berkecambah setiap harina.
5. Hitunglah prosentase jumlah biji yang berkecambah pada masing-masing perlakuan.
6. Bandingkan hasil pengamatan antar perlakuan tersebut.
E.  Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa dalam percobaan tersebut Anda tidak menggunakan nutrisi tambahan  dalam media perkecambahan?
2.  Terangkan mekanisme (kerja) faktor pengatur tumbuh dalam menginisiasi perkecambahan biji suatu tanaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar